Pygmalion Effect merupakan salah satu fenomena psikologis yang bisa dibilang mirip sama Law of Attraction, efek ini menjelaskan tentang ekspektasi tinggi terhadap seseorang dapat meningkatkan kinerjanya begitu juga sebaliknya di mana ekspektasi yang rendah dapat menurunkan kinerjanya.
Asal-usul dan Konsep
Pygmalion Effect sendiri dinamai dari mitologi Yunani, di mana Pygmalion merupakan nama seorang pematung. Pematung tersebut jatuh cinta pada patung yang ia buat dan akhirnya patung tersebut dihidupkan oleh dewa. Dalam psikologi, konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Robert Rosenthal dan Lenore Jacobson, mereka menjabarkan tentang pengaruh ekspektasi guru terhadap prestasi siswa. Kita bisa juga loh menerapkan efek ini pada diri sendiri maupun orang lain, berikut ini adalah prosesnya ...
Proses Pygmalion Effect
Ekspektasi Tinggi atau Rendah
Seorang pemimpin, guru, atau individu memiliki harapan tertentu terhadap seseorang.
Perubahan Sikap dan Perlakuan
Orang yang memiliki ekspektasi tinggi cenderung memberikan lebih banyak dukungan dan perhatian.
Internalisasi Ekspektasi
Individu yang menjadi target ekspektasi mulai percaya pada harapan tersebut.
Terwujudnya Ekspektasi
Kinerja individu meningkat atau menurun sesuai dengan ekspektasi yang diberikan.
Contoh dalam Kehidupan Nyata
Pendidikan: Jika guru percaya bahwa seorang siswa berbakat, mereka akan memberikan lebih banyak perhatian dan dorongan, yang akhirnya meningkatkan prestasi siswa tersebut.
Dunia Kerja: Manajer yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap karyawannya cenderung memberikan lebih banyak kesempatan dan dukungan, sehingga karyawan tersebut lebih produktif.
Hubungan Sosial: Jika seseorang dianggap sebagai pemimpin yang kompeten, mereka akan lebih percaya diri dan bertindak sesuai dengan ekspektasi tersebut.
Refrernsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar